Sharing in “Indonesian Cultural Class” di Incheon Yangchon Middle School

Hari Jum’at 23 November 2019 adalah hari terakhir kami di Sekolah Incheon Yangchon. Para rangmuda/i mendapat kesempatan sharing tentang budaya Indonesia kepada siswa/i Korea.
Materi presentasinya terdiri dari 3 bagian : destinasi wisata, permainan tradisional, dan makanan/minuman khas Indonesia.

Kalimat pembuka dari Fawwaz (nama koreanya “Him”) sangat passs….”Indonesia adalah negeri yang sangat luas. Saat kalian datang ke Indonesia, kalian baru melihat sebagian kecil dari Indonesia. Ada banyak sekali tujuan wisata yang perlu kalian lihat”…. (plok plok plok). Seandainya Mentri Pariwisata ada di sini, Kamu bisa diangkat jadi Duta Besar lho Him…).
Destinasi wisata yang diperkenalkan adalah : Monas, Danau Toba dan Pulau Komodo.
#padahal saya tahu persis rangmuda yang cerita itu baru pernah nyampe monas doang wkwkwkwk….

Di sessi berikutnya, para rangmuda memperkenalkan permainan tradisional bekel, taplak gunung dan engklek batok kelapa.
Permainan bekel ternyata cukup sulit bagi mereka yang belum terbiasa, karena membutuhkan koordinasi mata dan tangan yang baik (kalau di SAT ini termasuk Domain Fisik, sub domain Body Awareness) untuk menangkap bola kecil yang memantul lalu mengambil biji bekel dengan cepat. Terlihat mudah, tapi ketika mereka coba sendiri ternyata kesulitan. Banyak yang penasaran mencoba terus sampai berkali – kali rangmuda harus mengucapkan “Time is up” ke setiap kelompok bermain.

Berikutnya adalah permainan engklek batok kelapa. Alamaaak… untuk menjepitkan tali di antara jari jempol dan telunjuk kaki pun mereka sudah kesulitan, apalagi untuk berjalan dan balapan. Hanya 1 orang siswa Korea (namanya Jhon) yang lancar bermain engklek batok kelapa.
Permainan tradisional terakhir adalah Tapak Gunung. Mrs Kiong, guru di sekolah itu, sangat antusias. Sepertinya beliau sering bermain itu di masa kecilnya. Tapi para siswa/i di sana tidak lagi mengenal permainan tersebut. Pokoknya serrru deh saat mereka mencoba bermain.

Sessi terakhir adalah makanan dan minuman khas Indonesia. Para rangmudi memperkenalkan Pempek, Bakso Malang dan Selendang Mayang. Alhamdulillah di Cooking Class mereka sudah mencoba membuat Bakso Malang. Sayangnya Kami nggak bawa Pempek dan Selendang mayangnya hehehe…

Bangga lho memperkenalkan budaya Indonesia kepada warga asing di negeri mereka…

Semoga tahun selanjutnya Kami bisa merantau lebih jauuuuh lagi.

Sebenarnya ada peluang juga untuk ke Malaysia, karena ada 2 orang guru Malaysia yang sedang mengikuti program pertukaran guru di sekolah tersebut. Tapi nggak seru aaaah kalau ke Malaysia…. budayanya mirip dengan Indonesia.

Incheon, 23 November 2019
Andri Fajria
SM Surau Merantau
Sekolah Alam Tangerang

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *