Hari ini adalah hari yang dinantikan oleh Kami semua. Selama kurang lebih 3 bulan para rangmuda/i SM Surau Merantau mempersiapkan diri untuk menampilkan beberapa budaya Indonesia ke hadapan para siswa/i Incheon Yangchon Middle School sebagai Sister School kami.
Begitu keluar dari stasiun Subway Incheon, Kami telah ditunggu oleh salah seorang guru. Lalu berjalan kaki ke sekolah yang letaknya dekat dari stasiun.
Di depan gerbang sekolah, para pimpinan sekolah menyambut kedatangan Kami dengan keramahan luar biasa. Daan…. begitu kami masuk, para “brother & sister” (siswa/i Incheon Yangchon yang dipersaudarakan dengan rangmuda/i sejak 5 bulan lalu) menyambut kami dan mengalungkan name tag kepada setiap rangmuda/i.
Di lobby sekolah dipajang 3 papan besar berisikan foto saat para siswa/i berkunjung ke Sekolah Alam Tangerang / SM Surau Merantau tanggal 1 – 2 Agustus 2019.
Singkat cerita, setelah beramah tamah, kami masuk ke ruang auditorium sekolah.
Kami melihat ada spanduk penyambutan Sekolah Alam Tangerang di atas panggung. Lalu acara dimulai… diawali dengan menyanyikan lagu kebangsaan kedua negara. Saat menyanyikan lagu Indonesia Raya, ada rasa haru sampai saya harus menahan tetes air mata yang hampir keluar dari sudut mata. Ooh .. Beginikah rasanya menjadi wakil negara di luar negeri ?
Kemudian disambung dengan speech – speech Principal dari kedua sekolah dan kedua “president of student council”. Alhamdulillah Bunda Tik dan Fawwaz pidatonya lancar. Bahkan Fawwaz pidato dalam Bahasa Inggris nggak pake teks… dan isinya bagus banget… Kereeen euy. We are very proud of you, Fawwaz (eh, nama Korea Fawwaz jadi “Him” diambil dari ujung nama Fawwaz Ibrahim).
Daaaan….. tibalah waktunya performance siswa/i. Diawali dengan perkusi tradisional Korea yang dentumannya mengguncang dada , lalu disambung dengan tarian yang penuh energi. Taraaaa… giliran kami yang selanjutnya tampil. Terlihat jelas para rangmuda/i rada grogi di panggung. Tapi alhamdulillah Tari Saman bisa disuguhkan dengan lancar. Lalu “fashion show” memperkenalkan pakaian adat dari Sulawesi dan Kalimantan. Terakhir, peragaan pencak silat menutup keseluruhan acara welcoming party.
Selanjutnya, kami mengikuti kegiatan kelas. Kami menampilkan cooking class membuat Bakso Malang. Lalu bergantian kami mengikuti kelas mereka mewarnai kipas.
Setelah itu, dengan menggunakan bus sekolah, kami berkunjung ke kantor pusat pemerintahan Incheon. Di sana kami mendapat penjelasan tentang visi distrik Incheon. Lalu guru “Budaya Tradisional Korea” menampilkan cerita singkat tentang Budaya Korea. Lalu kami diberi kesempatan menghias “Hurum” (lampu tradisional Korea). Pengalaman budaya yang sangat berkesan.
Masih ada banyak hal yang ingin Kami ceritakan dalam pengalaman hari ini. Semoga bisa bersambung….
20 November 2019
The Bliss Hotel
Andri Fajria
SM Surau Merantau
Sekolah Alam Tangerang